PERNYATAAN PENYESALAN TERHADAP PELARANGAN MENARA MESJID DI SWISS

1. Bahwasanya semenjak di deklarasikannya "Hak Asasi Manusia" oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), tentang kebebasan menganut agama, kebebasan menjalankan ajaran agama, kebebasan merdeka untuk menggunakan simbol-simbol agama adalah merupakan hak asasi yang harus dihormati dan tidak boleh dilarang atau dihalangi oleh pihak lain.

2. Bahwasanya sesuai dengan hak-hak asasi manusia, maka seseorang tidak boleh mendapatkan perlakuan yang diskriminatif atas kepercayaan keagamaan yang dianutnya.

3. Oleh karena itu, dengan ini kami menyampaikan penyesalan, rasa keprihatinan dan kecemasan yang mendalam. Dan sungguh-sungguh atas penyelenggaraan referendum tentang Pelarangan Menara Mesjid di Swiss. Rasa penyesalan itu disebabkan oleh suatu Keyakinan bahwa di dalam menegakkan Hak Asasi Manusia, Maka Lambang-lambang Keagamaan bukanlah merupakan Obyek yang patut dijadikan sasaran referendum, Karena bentuk-bentuk bangunan keagamaan adalah bagian yang paling Asasi Manusia yang tidak boleh diganggu dan dilarang oleh pihak lain.

4. Kami menyampaikan Penyesalan dan Kecemasan mendalam atas penggunaan proses demokrasi untuk melegitimasi perlakuan diskriminatif oleh karena sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup kemanusiaan, perdamaian dan ketentraman dunia. Karena Hal seperti itu dapat dipergunakan juga oleh bangsa lain, mengingat cara-cara seperti itu dapat menimbulkan kekacauan dan ketegangan ditengah Masyarakat Dunia.

5. Dengan ini kami menyerukan agar pemerintah Swiss agar melakukan Langkah-langkah positif untuk membatalkan, Tidak membenarkan, dan Tidak menjalankan Hasil Referendum tersebut, sehingga tidak menimbulkan ketegangan ditengah masyarakat dunia.

6. Tidak terbayangkan Apabila yang akan terjadi di Indonesia, seandainya cara-cara seperti itu dilakukan oleh Ummat Islam di Indonesia untuk mengeliminir kehidupan mereka yang tidak beragama Islam.

7. Kami menyerukan kepada Bangsa-bangsa lain dan Negara-negara lain termasuk negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam untuk Tidak melakukan cara-cara Referendum seperti itu, yang hanya mengakomodasi kepentingan sekelompok orang.

Fataqullooha Mastatho'tum
Billahi Fii Sabilil Haqq,

PB Pemuda Muslimin Indonesia

(dikutip dari Deklarasi Bersama antar ORMAS Islam Indonesia, Jakarta 27 Desember 2009)